PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MENINGKATKAN PEMAHAMAN INFORMASI PENCEGAHAN PENULARAN NOVEL CORONA VIRUS (2019 – nCOV) DI BULAK KLENDER JAKARTA TIMUR


MENINGKATKAN PEMAHAMAN INFORMASI PENCEGAHAN PENULARAN NOVEL CORONA VIRUS (2019 – nCOV) DI BULAK KLENDER JAKARTA TIMUR

Surahmad1 Andriyanto Adhi NugrohoMuhammad Helmi Fahrozi  3 

1,2,3 Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

e-mail: surahmad1970@gmail.com

 

ABSTRAK

 

Persoalan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) menjadi persoalan yang dihadapi oleh setiap negara. Penetapan virus ini ini sebagai pandemi global oleh WHO membuat setiap negara harus melakukan kebijakan yang responsive terhadap virus ini. Pencegahan penularan serta kebijakan terkait ekonomi, social menjadi beberapa bentuk respon Pemerintah Indonesia dalam menyikapi pandemi ini. Indonesia yang merupakan negara yang terdampak dari virus ini juga melakukan sejumlah langkah untuk meresponnya. Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta pemberian informasi secara kontinyu kepada masyarakat terkait peningkatan jumlah pasien positif akibat penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV), serta cara yang dapat dilakukan dalam mencegah penularan menjadi sasarah dari langkah pemerintah. Melalui langkah-langkah ini diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami bahaya dari virus ini serta mengetahui cara memutus rantai penularan dari virus ini. Berkaitan dengan kondisi ini, tim pengabdi berinisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian berupa penyuluhan terhadap kelompok masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai Novel Corona Virus (2019 - nCOV). Kelompok yang menjadi sasaran dari kegiatan pengabdian adalah Kelompok Sosial Masyarakat Serikat Tolong Menolong (STM) Dos Ni Roha, Bulak – Klender. Kelompok ini menjadi sasaran kegiatan dikarenakan terdapat masalah yang dihadapi, seperti: 1) Beberapa anggota kelompok sudah berusia lanjut; 2) masih kurangnya informasi terkait pencegahan penularan virus; 3) masih kurangnya informasi terkait pola hidup sehat. Melalui penyuluhan yang dilakukan lewat media social serta mendatangkan narasumber dalam memberikan penyuluhan dari sisi kesehatan, diharapkan anggota kelompok dapat memahami tentang persoalan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) serta bentuk kebijakan pemerintah dan partisipasi yang dapat dilakukan dalam mendukung kebijakan pemerintah.

 

Kata Kunci : Novel Corona Virus (2019 – nCOV), Penularan, Penyuluhan, Pemahaman, STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

 

PENDAHULUAN

Persoalan mengenai wabah penyebaran dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV) menjadi persoalan yang mengemuka yang dihadapi oleh detiap negara saat ini. Bukan hanya masalah penularan saja tetapi juga bagaimana dampak dari virus ini terhadap berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan informasi dari World Health Organization (2020) bahwa kasus pertama dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV), kemudian bernama SARS-CoV-2 pertama kali dilaporkan oleh pejabat di Kota Wuhan, China, pada bulan Desember 2019. Gejala awal dari identifikasi ini sudah muncul sejak bulan Desember 2019. Kota Wuhan adalah sumber wabah ini atau berperan dalam amplifikasi awal wabah. SARS-CoV-2 diidentifikasi pada awal Januari dan seluruh dunia sejak itu menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki asal ekologis pada populasi kelelawar. Semua bukti yang ada sampai saat ini menunjukkan bahwa virus tersebut memiliki asal dari hewan alami dan bukan virus yang dimanipulasi atau dikonstruksi. Virus diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang, yaitu antara orang-orang yang berhubungan dekat satu sama lain (dalam jarak sekitar 6 kaki). Penularan ini terjadi melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang sedang batuk ataupun bersin. Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) dapat disebarkan oleh orang yang tidak menunjukkan gejala.               

Melihat dari bentuk penularan ini maka setiap orang dianjurkan untuk melakukan beberapa langkah dalam mencegah penularan virus ini. Beberapa langkah tersebut meliputi:

  a.  Mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik;

  b. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung di setidaknya 60% alkohol;

  c.  Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci;

  d.  Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit;

  e.  Tinggal di rumah sebanyak mungkin; dan

  f.  Beri jarak antara dengan orang lain. (cdc.gov, 2020).

Kasus Novel Corona Virus (2019 – nCOV) ini juga menjadi persoalan yang cukup kompleks di Indonesia mengingat Indonesia mengalami peningkatan kasus dari waktu ke waktu. Muhyiddin (2020) menjelaskan bahwa akibat dari pandemi ini adalah pelambatan di sektor ekonomi, sehingga kebijakan adaptasi kebiasaan baru atau new normal diberlakukan agar dampak ekonomi akibat pandemi tidak menimbulkan krisis yang berkepanjangan. Kebijakan ini juga berhubungan dengan perencanaan pembangunan yang telah ditetapkan melalui program, target, dan major project di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di tahun 2020 sampai dengan tahun 2024.

Model penanganan dan penanggulangan terhadap pencegahan dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV) di berbagai negara seperti contohnya di China merupakan model yang paling banyak dirujuk. Kebijakan penanganan dan penanggulangan yang dilakukan adalah diberlakukan kebijakan karantina wilayah di setiap wilayah dan serentak di semua kota. Selain model penanganan dan penanggulangan terhadap pencegahan COVID – 19 yang diberlakukan oleh China, di Korea Selatan, metode yang diberlakukan adalah karantina wilayah parsial dan tes massal yang agresif serta pelacakan kontak, isolasi, dan karantina kepada orang – orang yang terkonfirmasi positif Novel Corona Virus (2019 – nCOV) dengan pemantauan yang sangat ketat.

Strategi tersebut juga menimbulkan dilema dan membutuhkan kebijakan yang tepat. Strategi tersebut dihadapkan kepada dua opsi yaitu menyelamatkan setiap nyawa dengan strategi karantina wilayah untuk memutus mata rantai penyebaran Novel Corona Virus (2019 – nCOV) dan menyelamatkan perekonomian dari dampak dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV).

Menyikapi peningkatan kasus di tingkat global dari waktu ke waktu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) No 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Dalam Kepres tersebut dijelaskan bahwa Gugus Tugas ini memiliki tugas sebagai berikut:

a.       menetapkan dan melaksanakan rencana operasional percepatan penanganan Novel Corona Virus (2019 – nCOV);

b.      mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan Novel Corona Virus (2019 – nCOV);

c.       melakukan pengawasan pelaksanaan percepatan penanganan Novel Corona Virus (2019 – nCOV);

d.      mengerahkan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan Novel Corona Virus (2019 – nCOV);

e.       melaporkan pelaksanaan percepatan penanganan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) kepada Presiden dan Pengarah.

Di samping itu, pemerintah juga memberikan informasi terkait update data pasien positif Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Beberapa upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah dalam memutus rantai penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Informasi terkait Novel Corona Virus (2019 – nCOV) dari pencegahan sampai dengan kebijakan pemerintah menjadi penting untuk diketahui dan dipahami oleh setuap orang. Terkait dengan pemutusan rantai penularan, Widyaningrum dan Wilopo (2020) menjelaskan bahwa Pandemi Novel Corona Virus (2019 – nCOV) yang merupakan sebuah masalah di bidang kesehatan yang cakupannya mendunia. Karena itu, upaya untuk memutus mata rantai virus ini adalah jaga jarak atau yang disebut dengan physical distancing.

Hal tersebut berkaitan dengan semakin tinggi frekuensi aktivitas seseorang di luar rumah, maka rasio seseorang akan semakin rentan terkena terpapar Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Upaya pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara mencoba menghindari kegiatan berkumpul dan tidak berada di dalam kerumunan. Pyhsical Distancing dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dengan menjaga jarak minimal 1 – 2 meter. Physical Distancing juga saat ini diterapkan di berbagai fasilitas umum seperti di moda transportasi, rumah sakit, perkantoran, dan fasilitas lainnya. Upaya tersebut rasional dan baik diterapkan untuk memutus rantai penularan virus tersebut.

Sehubungan dengan kebijakan pemerintah, Ristyawati (2020) menjelaskan bahwa perlindungan kepada masyarakat dalam pencegahan dan penanganan Covid – 19 disesuaikan dengan amanat Undang – Undang Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam jurnal ini juga memberikan informasi bahwa efektifitas kebijakan Pemerintah Indonesia di masa pandemi dan usaha yang dilakukan sesuai dengan Undang – Undang. Lalu, kegiatan PSBB bisa berjalan dengan baik apabila adanya keterbukaan informasi publik untuk mengetahui rantai penyebaran virus, menjamin dan memastikan kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat yang berada di bagian menegah – bawah, lalu diperlukan peran publik untuk saling menjaga, mengingatkan dan saling bergotong royong.

Kebijakan PSBB juga merupakan sebuah kebijakan yang dilaksanakan untuk mengurangi resiko bertambahnya jumlah orang yang terpapar Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Karena setiap orang mempunyai hak dan wajib mendapatkan kesehatan dalam derajat yang optimal, tidak hanya menyangkut masalah individu tetapi meliputi semua faktor yang berkontribusi terhadap hidup yang sehat dan juga hak atas kesehatan serta ha katas pelayanan medis.

Dalam rangka memperluas tingkat informasi dan pemahaman masyarakat menyangkut hal ini, tim pengabdi melaksanakan pengabdian masyarakat kepada komunitas masyarakat di Klender. Komunitas yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah Kelompok Sosial Masyarakat Serikat Tolong Menolong (STM) Dos Ni Roha,  Bulak – Klender. Kelompok sosial ini terbentuk di tahun 1978. Arti dari STM Dos Ni Roha Bulak – Klender adalah saling tolong menolong di dalam satu lingkungan.

Pengabdian dalam rangka penyebaran informasi serta peningkatan pemahaman tentang pencegahan dari penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) menjadi penting di kelompok ini mengingat beberapa anggota kelompok ini masih kurang terinformasi tentang penyebaran, penularan dan pencegahan dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Meskipun telah mendapat informasi dari media, namun informasi terkait cara pencegahan serta peran serta anggota kelompok yang bisa dilakukan dalam pencegahan penularan virus ini masih perlu untuk ditingkatkan. Selain itu, beberapa anggota kelompok ini juga telah berusia lanjut yang sangat rentan terhadap virus ini. Oleh karena itu, tim pengabdi melakukan bentuk penyuluhan terhadap kelompok masyarakat di Klender ini untuk meningkatkan pemahaman anggota kelompok terkait kasus Novel Corona Virus (2019 – nCOV).

Untuk menjawab persoalan dari mitra diatas, maka dilakakukan kegiatan penyuluhan terkait informasi pencegahan penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Namun, sebelum penyuluhan dilaksanakan, kami juga menyiapkan kuesioner bagi setiap anggota yang dibagikan secara daring melalui media sosial seperti WhatsApp Group. Fokus utama dari penyuluhan ditujukan pada pemahaman anggota terkait pencegahan akan penularan virus, karena ketika anggota sudah memahami pencegahan tersebut, maka harapannya setiap anggota dapat menjaga kesehatan dan kebersihan sehingga tidak tertular Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Berikutnya, tujuan dari penyuluhan ini adalah memberikan edukasi dan literasi. Dalam hal ini, materi penyuluhan dibuat dalam bentuk buku saku yang akan membantu peserta memahami materi yang disampaikan oleh narasumber dan tim pengabdi. Materi penyuluhan di dalam buku saku tersebut disusun oleh Tim, Narasumber, dan pihak STM Dos Ni Roha Bulak – Klender.

Dalam makalah singkat ini, kami akan memaparkan bagaimana kegiatan ini dilaksanakan dan hasil dari kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan bagi setiap anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Namun, sebelum mendiskusikan hal – hal tersebut, kami akan memaparkan kajian pustakan yang menjadi basis intelektual dan empirik dari kegiatan ini.

 

METODE

            Program penyuluhan yang dilakukan dalam program ini dilakukan melalui WhatsApp Group. WhatsApp Group digunakan karena pada saat pelaksanan kegiatan ini, aturan social distancing harus diterapkan dan sebagian besar dari anggota kelompok tidak familiar dengan penggunaan konferensi video serta sebagian besar smartphone yang ada tidak memiliki kapasitas untuk melakukan konferensi video. Kegiatan yang dilakukan beberapa tahap, diantaranya koordinasi dengan pihak STM Dos Ni Roha Bulak – Klender, kegiatan pretest, penyuluhan dari narasumber, penyuluhan dari tim pengabdi, dan kegiatan posttest.

Peserta dari program penyuluhan ini adalah anggota yang terdaftar dalam kelompok masyarakat STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan ini sekitar 34 orang. Jumlah peserta dengan jenis kelamin pria sebanyak 15 orang, sedangkan peserta dengan jenis kelamin wanita sebanyak 14 orang. Berikutnya, sebagian besar anggota mempunyai latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan jumlah 17 orang dan Strata – 1 dengan jumlah 12 orang. Latar belakang pendidikan lain seperti Sekolah Dasar dengan jumlah 1 orang, Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah 1 orang, Diploma – 3 dengan jumlah 1 orang, dan latar pendidikan yang terakhir adalah Strata – 2 dengan jumlah 2 orang.

Tujuan dari penyuluhan ini adalah memberikan edukasi, literasi, dan memberikan informasi yang valid terkait pencegahan akan virus tersebut. Hal tersebut juga di lakukan untuk mengurangi beredarnya informasi hoaks, yang tersebar di masyarakat luas, sehingga masyarakat terutama anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender dapat menyaring informasi yang benar dari sumber yang terpercaya. Narasumber yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan ini sebagai perawat di salah satu rumah sakit yang berada di Jakarta. Berikut adalah daftar materi penyuluhan yang diberikan kepada anggota STM Dos Ni Roha Bulak Klender dari tanggal 23 April 2020 sampai dengan 23 Mei 2020:

 

No

Tanggal Penyuluhan

Materi Penyuluhan

Media

Penanggungjawab Materi

1

23 April 2020

Pengertian Novel Corona Virus (2019 - nCOV)

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

2

25 April 2020

Ketahui Apa Yang Perlu Dilakukan Bila Sakit

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

3

26 April 2020

Jenis dan Penggunaan Alat Pelindung Diri

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

4

26 April 2020

Ketahui : Cara Tepat Menggunakan Masker

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

5

26 April 2020

6 Langkah Cuci Tangan

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

6

01 Mei 2020

Ketahui: Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Kurangi Risiko Covid – 19

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

7

01 Mei 2020

Etika Batuk dan Bersin

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

8

06 Mei 2020

Apa itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)?

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

9

06 Mei 2020

Mengurangi Kontak Antar Warga

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

10

11 Mei 2020

3 Disiplin Kolektif Cara Jitu Memutus Penyebaran Covid – 19

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

11

11 Mei 2020

Orangtua

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi dan Narasumber

12

23 Mei 2020

Penanganan Covid – 19

WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

Tim Pengabdi

Tabel 1. Daftar Materi Penyuluhan bagi STM Dos Ni Roha Bulak – Klender

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hal pertama yang dilakukan tim pengabdi terkait program penyuluhan tentang di Serikat Tolong Menolong (STM) Dos Ni Roha Bulak – Klender adalah melakukan persiapan kegiatan dengan berkoordinasi dengan kelompok sosial masyarakat tersebut. Dalam hal ini, tim melakukan pemetaan kondisi lapangan, persiapan terkait materi dan bentuk kegiatan apa saja yang akan disampaikan untuk dapat memberikan pemahaman pencegahan penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Upaya preventif perlu dilakukan dalam pencegahan penularan virus ini. Kumara (2020) menyebutkan bahwa diperlukan upaya – upaya preventif atau pencegahan untuk mencegah terpaparnya virus ini. Lalu, di dalam jurnal ini juga disebutkan bahwa perlunya mengetahui sistem kekebalan tubuh sebagai upaya – upaya preventif atau sebuah tindakan pencegahan dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV).

 

 

Kekebalan tubuh bisa mencegah seseorang terinfeksi dan terpapar dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Setiap individu diharapan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan berbagai cara seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan hidup sehat. Setiap individu juga diharapkan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, beberapa poin yang dibahas dalam diskusi mengenai bentuk kegiatan, target peserta kegiatan, durasi kegiatan, dan persiapan lainnya.  Dalam hal bentuk kegiatan, tim pengabdi berkoordinasi dengan mendiskusikan program kerja STM Dos Ni Roha Bulak – Klender yang sudah ada dan melihat kesinambungan dengan program yang akan dilaksanakan. Dari beberapa program kerja yang dimiliki oleh STM Dos Ni Roha Bulak – Klender memiliki sinergitas dan memiliki kesamaan, salahnya satunya adalah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada anggota terkait pencegahan penularan virus yang berbahaya bagi manusia. Melalui penyuluhan ini, pihak STM Dos Ni Roha Bulak – Klender menyampaikan bahwa pentingnya penyampaian informasi secara benar dan baik perihal pencegahan penularan Novel Corona Virus (2019 - nCOV). Hal ini juga berguna bagi anggota untuk tetap menjaga kesehatan dan terhindar dari penularan virus tersebut. Target peserta juga menjadi diskusi utama dalam koordinasi yang dilakukan dengan pengurus STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Target peserta adalah semua anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Kelompok masyarakat tersebut juga mengusulkan bahwa peserta bisa melibatkan anggota keluarga lainnya yang tidak tergabung dalam WhatsApp Group. Peserta direncanakan mencapai 30 – 35 orang.

Setelah target peserta selesai ditentukan, kemudian tim pengabdi membuat proposal mini yang ditujukan kepada Badan Pengurus Harian STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Proposal mini tersebut dikirimkan oleh Badan Pengurus Harian STM Dos Ni Roha Bulak – Klender melalui WhatsApp Group ke setiap anggota. Tujuannya agar setiap anggota mengetahui kegiatan tersebut dan memahami tujuan dari pelaksanaan kegiatan PKM. Berikutnya, narasumber dan team pengabdi di invite ke WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender.

Sebelum kegiatan penyuluhan dimulai, tim pengabdi membagikan pretest yang harus diisi oleh semua peserta untuk mengukur tingkat pemahaman anggota terkait tema dan topik sebelum penyuluhan diberikan. Kuesioner ini dilaksanakan secara daring melalui Google Form dan tim pengabdi mempersiapkan kuesioner secara tercetak dan memberikan kuesioner tersebut kepada anggota yang tidak dapat membuka kuesioner via daring melalui handphone masing – masing. Jumlah peserta yang mengisi kuesioner sebanyak 34 orang, dengan komposisi 15 orang pria, dan 19 orang wanita.

Dari hasil pretest yang dilakukan, media yang di gunakan oleh anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender untuk mendapatkan informasi terkait Novel Corona Virus (2019 – nCOV) di dominasi oleh berita di televisi dan melalui media sosial dengan jumlah 25 responden. Informasi melalui Website sebanyak 12 responden, informasi melalui radio sebanyak 5 responden, informasi melalui berita di koran sebanyak 3 responden, dan sisanya melalui seminar secara daring, atau informasi tersebut di dapatkan melalui dokter.

 

Diagram 1. Media untuk Mendapatkan Informasi Terkait Novel Corona Virus (2019-nCov)

Sumber: Data yang diolah, 2020

 

Diagram berikut juga menjelaskan bahwa anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender secara umum mengetahui informasi secara detail terkait cara pencegahan penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Dari skala 1 – 5, tingkat pemahaman anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender bervariasi. Skala 1 menjelaskan bahwa ada anggota yang sama sekali belum mengetahui secara detail mengenai pemahaman pencegahan penularan virus tersebut. Lalu di skala 2 – 3, menjelaskan bahwa ada anggota yang hanya mengetahui informasi pencegahan penularan virus. Skala 4 dengan jumlah responden sebanyak 13 orang, adalah anggota yang sudah mengetahui dan memahami pencegahan dari penularan virus. Skala 5 dengan jumlah anggota 15 orang adalah anggota yang sudah mengetahui, dan memahami secara rinci dan mengaplikasikan tindakan pencegahan terhadap penyebaran atau penularan virus.

 

Diagram 2. Tingkat Pemahaman Terhadap Informasi Pencegahan Novel Corona Virus (2019-nCov)

Sumber: Data yang diolah, 2020

 

 

Hasil lainnya dalam kuesioner Pre – Test  seperti penggunaan Hand Sanitizier. Jumlah anggota yang menggunakan Hand Sanitizier ketika selesai beraktivitas sebanyak 67,6%. Lalu, jumlah anggota yang jarang menggunakan Hand Sanitizier adalah 26,5 %, dan ada juga anggota yang tidak menggunakan Hand Sanitizier, dengan 2 responden.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Diagram 3. Penggunaan Hand Sanitier

Sumber: Data yang diolah, 2020

 

Setelah kegiatan pengisian pretest, selanjutnya diadalan kegiatan penyuluhan dari narasumber seorang perawat di salah satu rumah sakit yang berada di Jakarta. Kegiatan penyuluhan dari Narasumber berkaitan dengan materi – materi yang relevan dengan pencegahan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) bagi masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui WhatsApp Group STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Tim pengabdi dan narasumber sepakat untuk memberikan materi tentang pengertian dari Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Berikut tabel tujuan dari materi – materi yang disampaikan pada saat penyuluhan: 

 

Materi Penyuluhan

Tujuan

Pengertian Novel Corona Virus (2019 - nCOV)

1.      Memberikan pengertian mengenai Novel Corona Virus (2019-nCOV) secara terperinci, agar setiap anggota memahami bahwa virus tersebut adalah virus menular;

2.      Memberikan penyuluhan mengenai penularan virus melalui kontak erat dengan individu yang terinfeksi virus dan penularan virus bisa melalui droplet ;

3.      Memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan memperlambat penularan dari virus.

Ketahui Apa Yang Perlu Dilakukan Bila Sakit

1.      Menjelaskan gejala – gejala utama yang terjadi jika virus menyerang manusia;

2.      Memberikan penyuluhan bahwa diperlukan perhatian yang khusus terhadap kelompok lanjut usia (lansia), individu yang mempunyai permasalahan kesehatan menahun (kronis), seperti penyakit jantung, diabetes, paru, dan berbagai penyakit lainnya yang berisiko mengalami sakit yang serius;

3.      Memberikan himbauan untuk menjaga jarak (social distancing);

4.      Memberikan penyuluhan jika mengalami sakit di fasilitas layanan kesehatan.

Ketahui: Cara Menggunakan Masker

1.      Menjelaskan gejala – gejala utama yang terjadi jika virus menyerang manusia.

2.      Memberikan penyuluhan bahwa diperlukan perhatian yang khusus terhadap kelompok lanjut usia (lansia), individu yang mempunyai permasalahan kesehatan menahun (kronis), seperti penyakit jantung, diabetes, paru, dan berbagai penyakit lainnya yang berisiko mengalami sakit yang serius.

3.      Memberikan himbauan untuk menjaga jarak (social distancing).

4.      Memberikan penyuluhan jika mengalami sakit di fasilitas layanan kesehatan.

Jenis dan Penggunaan Alat Pelindung Diri

1.         Menjelaskan berbagai jenis dan penggunaan dari Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah penularan virus;

2.         Memberikan penjelasan perbedaan jenis – jenis masker dan kegunaannya;

3.         Memberikan penjelasan terkait prinsip pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)

Ketahui: Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Kurangi Risiko Covid - 19       

 

Kekebalan tubuh merupakan bagian terpenting untuk mencegah penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Tujuan dari materi ini adalah memberikan informasi cara yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Etika Batuk dan Bersin

Materi ini bertujuan untuk menerapkan etika batuk dan bersin.

6 Langkah Cuci Tangan

Materi ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait cara – cara mencuci tangan sesuai dengan Pedoman dari World Health Organizations (WHO)

Apa Itu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Materi ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Mengurangi Kontak Antar Warga

Social Distancing merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan virus

3 Disiplin Kolektif Cara Jitu Memutus Penyebaran Covid – 19.

3 cara disiplin kolektif cara jitu memutus penyebaran Covid – 19 adalah:

a)      Disiplin diri dan keluarga mematuhi aturan PSBB untuk #dirumahaja

b)      Disiplin memakai masker bila harus kelar rumah serta rutin cuci tangan

c)      Disiplin mengajak orang lain untuk mematuhi protokol kesehatan dari Pemerintah.

Orangtua

Materi ini bertujuan untuk memberikan panduan untuk orangtua terhadap anak – anak di rumah terkait pencegahan perlindungan terhadap virus.

Penanganan Covid – 19

Materi ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait penanganan Covid – 19

Tabel 2. Tujuan dari Materi Penyuluhan bagi STM Dos Ni Roha Bulak - Klender

           

Pemberian materi tersebut di atas menjadi penting dalam upaya preventif yang harus dilakukan oleh masyarakat. Terkait dengan hal ini, Larasati (2020) dalam karya tulisnya mereview dari efektivitas penggunaan antiseptic dan desinfektan untuk mencegah penularan virus. Antiseptik dan desinfektan efektif jika digunakan sesuai dengan peruntukannya. Lalu, diperlukan juga edukasi oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat guna menjadi tindakan pencegahan terhadap penyebaran Novel Corona Virus (2019 – nCOV).

Virus tersebut dapat tertular melalui kontak tangan, droplet, ataupun beberapa titik yang dapat terkena virus seperti gagang pintu, meja dan kursi. Gerakan dan himbauan untuk mencuci tangan merupakan tindakan pencegahan terhadap penularan virus. Misalnya seseorang yang terpapar virus bersin dan tidak menutup bersinnya dengan tisu, kain ataupun diseka dengan lengan bagian dalam, dapat menularkan ke orang – orang disekitar, atau jika sesorang bersin, dan jika tangan memegang suatu benda yang ada di tempat umum dan orang lain memegangnya, maka dapat menimbulkan sebuah transmisi penyakit. Penggunaan antiseptik dan desifektan untuk mencegah penularan virus efektif jika pemilihannya tepat dan digunakan sesuai dengan kegunaannya.

 

Langkah cuci tangan seperti yang sampaikan dalam penyuluhan juga menjadi penekanan dari karya tulis dari Suprapto, dkk (2020) yang menjelaskan bahwa kesadaran untuk mencuci tangan perlu untuk dilakukan. Dalam karya ini dijelaskan bahwa dalam melakukan penyuluhan terkait hal ini, metode yang dilakukan adalah penyuluhan, video, dan praktik secara langsung mencuci tangan dengan responden 23 orang di TK ABA 48. Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa pembiasaan mencuci tangan harus sesuai dengan standar World Health Organizations.

Pembiasaan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan fisik untuk memutus rantai penyebaran Novel Corona Virus (2019 – nCOV) dengan cara mencuci tangan secara rutin. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan baik dan benar menjadi kebiasaan yang baik.

Kegiatan penyuluhan dari narasumber tersebut di atas kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan dari tim pengabdi. Penyuluhan yang dilakukan oleh tim pengabdi bertujuan untuk memberikan informasi langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah serta peran serta dari masyarakat yang bisa dilakukan dalam menyikapi masalah Pandemi Novel Corona Virus (2019 – nCOV). Beberapa materi yang disampaikan oleh tim pengabdi meliputi kegiatan komunikasi Pemerintah Pusat, bentuk informasi lainnya, informasi tambahan, kebijakan penanganan antisipatif, dan materi tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Peran masyarakat juga menjado penekanan dalam penyuluhan dari tim pengabdi. Dalam hal ini peran yang dapat dilakukan berupa kesadaran untuk melakukan social distancing, penggunan masker, maupun berperan aktif dalam melakukan pendidikan kepada masyarakat mengenai Novel Corona Virus (2019 – nCOV).

Berikut adalah screenshoot dari pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan oleh tim pengabdi:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                                                                                                                                                           

 

Gambar 1. Bukti screenshot pemberian materi dari Tim Pengabdi

Pengisian post-test adalah kegiatan lanjutan setelah para peserta mengikuti serangkaian kegiatan penyuluhan. Sesuai dengan hasil kuesioner, maka secara umum anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender menyatakan bahwa kegiatan PKM ini sesuai dengan kebutuhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Diagram 4. Diagram Hasil Kuesioner terkait Penilaian Anggota terhadap Kegiatan Pengabdian Masyarakat

 Sumber: Data yang diolah, 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Diagram 5. Tingkat Pemahaman Anggota terkait Pencegahan Novel Corona Virus (2019-nCOV)

Sumber: Data yang diolah, 2020

 

Setelah penyuluhan dilakukan, maka tingkat pemahaman anggota terhadap pencegahan penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV) meningkat. Skala 3 dengan jumlah 4 responden artinya ada anggota yang sudah mengetahui informasi pencegahan, lalu skala 4 dengan jumlah 18 responden artinya anggota sudah mengetahui dan memahami informasi tersebut, dan skala 5 yang artinya setiap anggota mengetahui, memahami, dan mengaplikasikan setiap penyuluhan di dalam kehidupan sehari – hari. Di samping itu, secara 100 % setelah penyuluhan diberikan, setiap anggota menggunakan masker ketika berada di luar rumah atau saat melakukan aktivitas di luar rumah. Artinya penyuluhan cara tepat menggunakan masker sudah berhasil

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Diagram 6. Tingkat Pemahaman Anggota terkait Pentingnya Penggunaan Masker ketika berada di luar rumah

Sumber: Data yang diolah, 2020

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

Diagram 7. Tingkat Pemahaman Anggota terkait Pentingnya Mencuci Tangan dengan

Sabun dan Air Mengalir

Sumber: Data yang diolah, 2020

 

Anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender juga secara 97 % rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Artinya, penyuluhan cara tepat mencuci tangan dengan baik dan benar sudah dipahami dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

 

 

 

 

 

 

 

 


Diagram 8. Tingkat Pemahaman Anggota terkait Protokol Kesehatan

Sumber: Data yang diolah, 2020

Setelah penyuluhan dilaksanakan, maka anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender juga secara 100 % mengetahui dan memahami Protokol Kesehatan yang sudah diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dari uraian kegiatan yang telah dilakukan terlihat bahwa kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh tim pengabdi beserta narasumber bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta terkait pencegahan penyebaran Novel Corona Virus (2019 - nCOV). Dari hasil posttest terlihat bahwa langkah-langkah antisipatif dalam mencegaj penyebaran virus ini telah dipahami oleh peserta. Dari hasil kegiatan penyuluhan ini diharapkan para peserta dapat meneraklan langkah-langkah tersebut dalam kehisupan sehari-hari mereka.

 

SIMPULAN

            Setelah World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyebaran Novel Corona Virus (2019 - nCOV) merupakan sebuah pandemi, maka setiap Negara tentunya mempunyai kebijakan masing - masing dalam mencegah penyebaran virus. Salah satu pencegahan penyebaran Novel Corona Virus (2019 - nCOV) di Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah penerapan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) bagi masyarakatnya dan himbauan untuk melakukan aktivitas di rumah. Tindakan tersebut merupakan salah satu cara pencegahan agar penyebaran virus tidak meningkat.

            Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh tim dan narasumber disambut baik oleh seluruh anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Kegiatan penyuluhan ini sesuai dengan kebutuhan akan informasi pencegahan penularan virus. Lalu, kesadaran untuk hidup sehat perlu diterapkan oleh setiap anggota. Namun, dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini, beberapa informasi yang beredar di masyarakat belum tentu sesuai dengan fakta atau yang sering disebut sebagai informasi hoaks. Hal tersebut memerlukan penyaringan informasi yang baik agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

            Dalam konteks inilah para pengabdi dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta mendesain program PKM ini. Dengan berpijak pada informasi yang dihimpun secara resmi dari website Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 dan informasi yang berasal dari Narasumber yang terjun langsung di dunia medis, kami para pengabdi mencoba menawarkan sebuah penyuluhan sebagai upaya yang tujuannnya untuk memberikan edukasi, informasi, dan literasi terkait pencegahan penularan Novel Corona Virus (2019 – nCOV).

            Dari program ini terlihat adanya peningkatan pemahaman dari anggota STM Dos Ni Roha Bulak – Klender. Di samping itu, mereka juga sudah mulai menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penularan virus seperti pemakaian masker yang tepat, cara mencuci tangan yang baik dan benar, menjaga jarak (social distancing), dan cara – cara lain untuk mencegah penularan virus. Tim Pengabdi cukup berhasil membantu setiap anggota untuk memahami setiap materi yang diberikan pada saat penyuluhan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REFERENSI                                                                                                                                    

 

“How to Protect Yourself and Others”. Diakses dari https://www.cdc.gov/coronavirus/2019ncov/prevent-getting-sick/prevention-H.pdf (6/14/2020)

 

Kumara, Adi (2020). Peranan Sistem Kekebalan Tubuh terhadap Serangan Virus Corona (SARS-Cov-2) pada Manusia. Research Gate.

 

Larasati, Annisa dan Haribowo, Chandra (2020). Penggunaan Desinfektan dan Antiseptik pada Pencegahan Penularan Covid-19 di Masyarakat. Majalah Farmasetika, 5 (3) 2020, 137-145.

 

Muhyiddin (2020). Covid – 19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas Republik Indonesia. The Indonesian Journal of Development Planning. Vol. 4. No. 2 – Juni 2020.

 

Ristyawati, Aprista (2020). Efektifitas Kebijakan PSBB dalam Masa Pandemi Covid – 19 oleh Pemerintah Sesuai Amanat UUD NRI Tahun 1945. Administrative Law and Governance Journal, Vol. 3, Issue 2 – Juni 2020.

 

Suprapto, dkk (2020). Pembiasaan Cuci Tangan yang Baik dan Benar pada Siswa Taman Kanak-Kanak (TK) di Semarang. Jurnal Surya Masyarakat p-ISSN: 2623-0364 Vol. 2 No. 2, Mei 2020, Hal. 139-145.

 

Widyaningrum, dan Wilopo (2020). Gambaran Penerapan Physical Distancing sebagai Upaya Menekan Persebaran Covid – 19 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol.7, No. 2, Hal: 470 – 481.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DOA PENUTUP SEMINAR

Rasa Enak dan Galaunya Jadi Dosen Selagi Muda