Rasa Enak dan Galaunya Jadi Dosen Selagi Muda
Bismillahirrahmanirrahim..
Kehidupan mengajar selama 3 bualn
belakangan ini memang cukup menyenangkan, di satu sisi, karena adanya
pengalaman dan pertualangan baru, di sisi lain sebenarnya menjadi staff
pengajar (read: Dosen) adalah salah satu proses cita cita suci pribadi yang
harus tercapai,
Seperti Simsalabim… Alhamdulillah
Akhirnya saya jadi dosen di perguruan tinggi negeri baru yang ada di Jakarta.
Sejauh ini perubahan waktu yang di jalanin sebelum dan sesudah memulai mengajar
di lembaga perguruan tinggi pasti ada sedikit banyak perbedaan. Walaupun tidak
banyak juga sih karena masih jadi anak baru juga koq
Satu faktor yang bikin
kesehari-harian lumayan berubah, yaitu ‘Absen Kantor’,,wkwkkw.. kalau gak
absen, konsekuensinya cuma gak dapet uang makan aja sih dalam sehari, selebih
itu faktor yang lain gak banyak mempengaruhi keseharian saya buat hidup penuh
dengan kesantaian,hehehe..
Kehidupan menjadi seorang dosen
itu kayaknya cocok banget sama kriteria atau karakter pribadi diri sendiri.
Pertama, sebagai dosen itu pada umumnya bisa mengatur “waktunya” sendiri, waktu
disini maksudnya kalau tidak ada jam untuk mengajar, maka dosen yang
bersangkutan itu bisa menggunakannya dengan bebas, kayak mengerjakan side job
yang lain atau bahkan saking bebasnya bisa langsung pulang kerumah buat tidur
lagi, :D
Kedua menjadi dosen itu adalah
pekerjaan menjadi “orang pinter”, bagaimana tidak menjadi orang pinter?? kalau
setiap mengajar anda harus memberitahukan segala sesuatu yang anda ketahui
kepada mahasiswa anda di kelas, kalau anda ingin di anggap menjadi orang yang professional
dalam pekerjaan dibidang ajar mengajar seperti dosen, mau tidak mau, maka anda
dituntut untuk harus lebih mendalami keilmuan dan kepakaran bidang anda sebagai
dosen. Tuntutan itu bakal membawa anda untuk banyak membaca, banyak berdiskusi
bahkan banyak mengkaji sebuah karya ilmiah yang sudah tercipta dari berbagai
Guru Besar (Proffesor)
Ketiga, pekerjaan menjadi
pengajar dari banyaknya mahasiswa atau mahasiswi itu adalah sebuah Kegalauan
tingkat tinggi bagi pemuda yang baru saja meniti karir, kenapa menjadi galau,
karena sebagai pemuda yang belum menentukan status pernikahan harus menghadapi
banyaknya mahasiswi yang diajari, selain itu lingkungan kolega sesama pengajar
adalah orang tua yang kadang kala pembicaraan kami di ruangan adalah
problematik dalam berkeluarga. Help Me God for through this problem T.T
Pada Intinya menjadi pengajar di
kampus itu adalah anugrah yang luar biasa yang di berikan kepada Allah SWT
kepada saya saat ini
Alhamdulillah…
Komentar
Posting Komentar